- Tegaskan Komitmen Integritas, Kejati Riau Laksanakan Apel dan Tanda Tangani Pakta Integritas
- Wabup Rohil, H. Sulaiman Resmi Pimpin Partai Gerindra Rohil
- Bikin SKCK Di Polres Kep Meranti Makin Mudah, Unduh Aplikasi Super App Polri Presisi
- Berlaga di Minisoccer Sorek, PWI Menang Lawan Pemda, Kalah Tipis Dari Polsek
- Pelaksanaan Hari Pers Nasional 2025 dan Legitimasi Kuat Kepengurusan PWI Pusat Secara Empiris
- Terbang Tinggi Naik Citilink (cakep) ke Banjarmasin Mengikuti HPN Hati Penuh Suka dan Riang
- Pojok Seni Disdik Riau Tampilkan Musisi dari Satuan Pendidikan Hingga Musisi Jalanan
- Seleksi Masuk Polri dimulai, Silakan Mendaftar di Polres Kep Meranti
- Seorang Tahanan Polsek Panipahan Nikahi Wanita Idaman Hatinya, Inilah Ujud Toleransi Polri
- Rumah Sambal Seruit Meningkatkan Apresiasi dan Pengembangan Kuliner Khas Lampung di Jakarta
Airlangga Buka Suara soal Isu Jokowi Gabung Golkar

Jakarta, VokalOnline.Com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons isu yang menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berlabuh ke partainya usai Pilpres 2024.
Airlangga hanya menanggapi santai dan menilai justru hal baik apabila itu terjadi.
"Baik, bagus bagus saja. Pak Jokowi kan tokoh nasional, milik semua partai," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Senin (26/2).
Namun Airlangga tidak memberikan detail atau penegasan benar tidaknya informasi tersebut. Di sisi lain, Airlangga juga menyadari Jokowi hingga saat ini masih berstatus sebagai kader PDIP.
"Seperti yang saya katakan, tokoh nasional, dimiliki semua partai," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang juga merupakan politikus Golkar mengaku tidak tahu-menahu soal isu Presiden Jokowi bakal masuk partainya. Ia bahkan menampik isu kepindahan Jokowi ke partai berlambang pohon beringin itu.
"Mana? Enggak saya dengar itu. Enggak ada, Presiden jadi Presiden RI lah," kata Bahlil.
Adapun hingga saat ini, Presiden Jokowi merupakan kader PDIP. Namun hubungan mereka belakangan dianggap kurang harmonis, terutama setelah Pilpres 2024.
Pemicunya tak lepas dari dinamika menjelang Pilpres 2024 di mana anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Prabowo-Gibran kini didukung oleh koalisi Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, Gelora, PBB, Garuda, Prima dan PSI. Kebanyakan dari parpol ini merupakan parpol pendukung pemerintahan Jokowi.
Keputusan ini berbeda dengan sikap PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Jokowi lalu santer dikabarkan memberikan dukungannya kepada Prabowo sebagai capres di Pilpres 2024. Hal ini pun beriringan dengan organisasi relawan Projo yang mendukung Prabowo.
Setali dengan Projo, PSI yang dikomandoi oleh putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep serta menantu Jokowi sekaligus Wali Kota Medan Bobby Nasution juga mendukung Prabowo.
Belakangan, Jokowi juga dianggap sejumlah pihak telah menerjunkan sejumlah instrumen negara untuk memuluskan kemenangan Prabowo-Gibran.(fit)**
Berita Terkait :
