- Trust Media Cetak Tinggi, Agar Tetap Eksis Harus Beradaptasi
- DR Yudhi Krismen US, SH., MH Law Firm TKP dan Dewan Kode Etik DPP AMI : \" Tak Indahkan Somasi
- Muflihun, Bakal Calon Walikota Pekanbaru Disambut Hangat di Pasar Sago
- Akta Cerai Aspal, Janda Ini Gagal Nikah,Kemenag Akan Proses Oknum Guru Agama
- Diawali Donor Darah, Pj Gubri Bakal Resmikan Media Expo SPS Riau 2024 Sabtu Siang
- Peringati RGE Founder’s Day 2024, Apical Dumai Lakukan Kegiatan yang Baik untuk Masyarakat dan Iklim
- Bawaslu Ingatkan Kades se-Inhu Jaga Netralitas Dalam Pilkada Serentak 2024
- Kapolsek Rangsang Barat Cooling System Dengan Anggota PPK dan PPS, Sampaikan Terkait Sinergitas
- Zulkifli Gani Ottoh: Hendry Ch Bangun Sah Sebagai Ketua Umum PWI
- PWI Pusat Gelar UKW di Jakarta, Plt Ketua PWI Riau Ajak Anggota Ikut Serta
Ganjar Dorong Perluasan Produksi Tembakau di Jateng Agar Mendunia
Jakarta, VokalOnline.Com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendorong agar produksi tembakau di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dapat diperluas sehingga menjadi pusat produksi di dunia.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai mengunjungi Gudang Tembakau di Klaten, Jateng, pada Rabu (27/12). Ia menilai hal tersebut masih sangat mungkin dilakukan mengingat banyak tembakau berkualitas berasal dari wilayah Jateng.
Ia mencontohkan salah satu daerah yang terkenal dengan icon tembakau kelas dunia ialah kawasan Temanggung yang memproduksi tembakau Srintil.
"Tembakau dari Temanggung itu menjadi icon tembakau dunia loh dan kalau kita bicara Srintil itu hanya ada di Temanggung dan harganya mahal sekali," ujarnya kepada wartawan di lokasi.
"Itu kan Allah, Tuhan kasih rezeki buat kita, maka menurut saya perlu ada Pusat Tembakau di Indonesia dan tempat yang paling bagus ya di Jateng," imbuhnya.
Di sisi lain, Ganjar menyebut potensi menjadi Pusat Tembakau Dunia juga semakin terbuka lebar lantaran Jateng memiliki benih yang bagus. Ia mengatakan tembakau di Jateng selama ini bisa digunakan juga untuk industri kosmetik, farmasi, ataupun kebutuhan lainnya.
Ia menyebut selama ini tembakau yang dipanen dari Klaten dan Boyolali juga sudah menembus pasar ekspor. Oleh karenanya, kata dia, diperlukan hilirisasi sehingga industri hasil tembakau bisa tumbuh secara berkelanjutan dan memberi kontribusi maksimal bagi perekonomian.
"Itu lah kalau kita bicara ada proses di research, hilirisasi, jadi tembakau bisa diproses untuk apa saja, butuh tempat riset agar bisa berkembang, jangan dimatikan," tuturnya.
Lebih lanjut, Ganjar juga turut menyinggung perlunya ada perlindungan hukum terhadap para petani tembakau.
Pasalnya, kata dia, banyak masyarakat yang menggantungkan mata pencahariannya dari industri tembakau termasuk para wanita tani.
"Mereka menggantungkan hidup selama puluhan tahun, mengerjakan pekerjaan detail di pabrik, mereka butuh ketenangan terhadap sumber penghasilan," pungkasnya.(fit)**
Berita Terkait :
- Rupiah Melemah Ke Rp.14.070 per Dolar AS Awal Pekan0
- Harga Minyak Mentah Dunia Turun0
- Jokowi Rubah Rumus Perhitungan Upah Buruh0
- Pengusaha Terpuruk Akibat Banjir Jakarta0
- Cheetos,Lays,Dan Doritos Berhenti Produksi Di Indonesia0