- 22 Keluarga Penerima Manfaat Terima BLT di Desa Bongkal Malang
- Cooling System, Jaga Persatuan Persaudaraan dan Kedamaian Pasca Pilkada
- KEJATI SUMSEL DAN KEJARI PALEMBANG MENERIMA PENGHARGAAN DARI KPK
- MEMPERINGATI HAKORDIA : KAJATI AGOES SP MINTA PERBAIKAN TATA KELOLA ORGANISASI DALAM DISKUSI PANEL
- KAJATI MALUKU AGOES SP PIMPIN UPACARA PERINGATAN HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA TAHUN 2024
- Di Lepas Wabup Husni Etape III City Race Tour De Siak Punya Tantangan Tersendiri Bagi Para Rider
- Wakil Ketua DPRD, Kapolres Rohil Temui Warga Pasca Pilkada Damai 2024
- Penghargaan Jurnalistik Adinenegoro 2024 Kebanggan Wartawan Indonesia, Dorong Karya Berkualitas
- Sukses Digelar Wabup Husni Resmi Tutup Tour de Siak 2024
- Muhammad Izzat Hilmi Halil Dari Malaysia Pro Cycling Juarai Etape III Tour De Siak 2024
Gigi Orang Tua Patah Jadi Isyarat Prajurit TNI Asal Pekanbaru Gugur di Poso
Istri mencium foto almarhum Kopda anumerta Dedi Irawan sebelum dimakamkan. SYUKUR
PEKANBARU (VOKALONLINE.COM) - Tembakan salvo dari regu penembak mengiringi pemakaman prajurit TNI gugur, Dedi Irawan, di Taman Makam Bahagia Jalan Pattimura Pekanbaru. Pria kelahiran 1991 itu naik pangkatnya satu tingkat dari Praka menjadi Praka Anumerta.
Tangisan pihak keluarga mengiringi pemakaman Kopda Dedi Irawan menjelang Magrib, Selasa, 2 Maret 2021. Prajurit itu diantarkan rekan sejawat ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Abang Dedi bernama Heru menyebut tidak ada firasat dari keluarga menjelang kabar duka yang diterima pada Senin malam, 1 Maret 2021. Pasalnya pada pagi hari, Dedi masih berkomunikasi dengan keluarga.
"Cuma dari orang tua ada giginya yang patah satu, tapi gak firasat," kata Heru.
Selama menjadi prajurit TNI, Heru menyebut adiknya itu tidak pernah berkeluh kesah. Setiap tugas yang diberikan, meskipun harus berpisah dari anak, istri dan orang tua, selalu dijalankan Dedi dengan baik.
"Karena dia anak keempat dari lima saudara yang selalu membanggakan kedua orang tuanya," kata Heru.
Dedi lahir pada 16 Agustus 1991 di Tanjung Balai. Kedua orangtuanya, ayah bernama Suharman dan ibu Kiswati kemudian berdomisili di Pekanbaru, tepatnya di kawasan Simpang Tiga, Kecamatan Bukitraya.
Riwayat Hidup
Dedi menamatkan pendidikan sekolah Dasar pada 2003. Kemudian melanjutkan pendidikan SMP hingga selesai pada tahun 2006, lalu menamatkan pendidikan SMA pada 2009.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Dedi memutuskan bergabung dengan TNI Angkatan Darat dan lulus pada 2011. Selama menjadi prajurit, almarhum menerima penghargaan Setya Lancana 8 Tahun.
Dedi bertugas di Jakarta setelah bergabung dengan Koopsus TNI. Sudah tiga bulan Dedi ditugaskan untuk menumpas kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur di Sulawesi Tenggara.
Tugasnya menjadi prajurit TNI membuat Dedi berkenalan dengan seorang perempuan dari Sragen. Keduanya kemudian menikah dan dianugrahi seorang putri yang kini berusia 2 tahun 2 bulan.
Sebelum pemakaman berlangsung, sang istri terlihat mencium foto almarhum suaminya itu. Sementara sang anak selalu menangis di pelukan ibunya, seolah tahu ayahnya sudah tidak ada lagi. (syu)
Berita Terkait :
- Prajurit TNI Gugur di Poso Dimakamkan di Pekanbaru0
- Nenek di Pelalawan Ngaku Diserang Harimau, Tapi Lukanya Berbeda0
- Harimau di Pelalawan Cari Mangsa di Kebun Sawit Perusahaan0
- PLN Riau Sebut Persoalan Dengan Pemkab Kampar Segera Diselesaikan0
- Puluhan Mahasiwa Desak Rektor Unilak Batalkan DO0