- Adila Ansori Dukung Gaya Kepemimpinan Bupati Inhu yang Pro-Rakyat
- Peduli UMKM, PKS Apresiasi Menteri Maman Bela Toko Mama Khas Banjar
- Usai Banjir, Syahrul Aidi dan Balai Sungai Keliling Sungai Kampar Meninjau Titik Rawan Longsor
- Bupati Meranti Buka Lomba Memancing Budak Kampung di Tanjung Gadai
- Tim RAGA Polres Meranti Mulai Bergerak
- Harapan di Tengah Keterbatasan, Kisah Inspiratif Dedikasi Pendidikan di SDN 011 Parit Aman
- Tanam Bibit Pohon Di Meranti, Kapolda Riau : Untuk Masa Depan Peradaban Anak Cucu Kita
- OPD di Kabupaten Bengkalis Menolak Langganan Koran
- Ketum PB Forki Marsekal TNI Hadi Tjahjanto Lantik Pengurus FORKI Riau
- Rusli Effendi: Persatuan Kunci Pembangunan Rohil, Jangan Terpecah Belah Kepentingan Sesaat
Korban Tewas Serangan Rusia Ke Apartemen Ukraina Bertambah Jadi 30

Jakarta, VokalOnline.Com - Korban tewas akibat serangan roket Rusia yang menghantam sebuah gedung apartemen di Ukraina timur, telah bertambah menjadi 30 orang. Tim penyelamat masih terus melakukan pencarian di antara reruntuhan gedung lima lantai tersebut.
Dilansir dari kantor berita Reuters, Selasa (12/7/2022), tim penyelamat mengangkat seorang warga yang selamat dari reruntuhan dan membawa mayat dua orang dalam kantong jenazah berwarna putih. Para tentara juga membantu upaya penyelamatan di kota Chasiv Yar, provinsi Donetsk pada Senin (11/7) waktu setempat tersebut.
Menurut Dinas Darurat Negara Ukraina, sembilan orang telah diselamatkan sejauh ini.
Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor kepresidenan, mengatakan tim penyelamat telah membersihkan 65 persen dari puing-puing, dengan berat sekitar 170 ton, pada Senin sore waktu setempat.
Mengenai serangan roket ke gedung apartemen tersebut, Rusia membantah menargetkan warga sipil. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Senin "senjata berbasis darat presisi tinggi ... telah menghancurkan titik penempatan sementara" dari unit pertahanan teritorial Ukraina di Chasiv Yar.
Sebelumnya, Kepala Staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Andriy Yermak, mengatakan serangan di kota Chasiv Yar di wilayah Donetsk tersebut adalah "serangan teroris berikutnya" dan Rusia harus ditetapkan sebagai negara sponsor terorisme.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari lalu, menyebutnya sebagai "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi Ukraina dan menyingkirkan kaum nasionalis.
Konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua itu telah menewaskan ribuan orang, dan menyebabkan lebih dari 5,5 juta orang Ukraina melarikan diri dari negara mereka.
Kampanye militer Rusia kini difokuskan di Ukraina selatan dan wilayah Donbas, Ukraina timur, yang terdiri dari provinsi Luhansk dan Donetsk. Rusia ingin menyerahkan kendali jantung industri ini kepada separatis pro-Rusia yang telah mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina. **Fira
Berita Terkait :
- Siak Sambut Mahasiswa KKN 514 , Mahasiswa Peduli Stunting0
- Hari Bhakti Adhyaksa Kejati Riau Dimeriahkan Sejumlah Perlombaan0
- Peringati Idul Adha, Ketua PKB Riau Abdul Wahid Sembelih 3 Ekor Sapi0
- Plt Bupati Kuansing Janji Bongkar Penikmat Hasil 500 Haktar Kebun Pemda selama 15 tahun0
- Bupati Kasmarni Menghadiri Rapat Paripurna DPRD Bengkalis0
