- Penjelasan BKSDA Buka Jalur Pendaki Gunung Marapi saat Status Waspada
- Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Tinggi Kolom 500 Meter
- Pentas Seni Rakyat Multi Etnis 2023 di TBG Secara Resmi Ditutup
- Dibayarkan Enam Bulan Sekaligus, Bupati Rohil Salurkan BLT Secara Simbolis
- Upaya Pengendalian Inflasi Natal dan Tahun Baru, Pemda Kampar Gerakan Pagan Murah di 7 Kecamatan
- Raja Isyam Azwar Calon Ketua PWI Riau Periode 2023-2028
- Peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Ke-78 Tahun
- IKKAB Inhu Pilih Ketua Baru, Datuak Dotto Basa Pimpinan IKKAB Inhu 2023-2027
- Pembukaan BNI Sirnas B 2023 Riau Berpotensi Jadi Lumbung Atlet Bulutangkis Masa Depan
- Mohammad Fadel Variza, Caleg DPRD Riau,Paparkan Program Fokus Perjuangkan Pendidikan dan Bantu Warga
Minyakita Langka dan Mahal, Pedagang Sebut Harga dari Distributor Naik

Jakarta, VokalOnline.Com -- Harga jual minyak goreng besutan pemerintah, Minyakita, naik di atas Rp14 ribu per liter. Tak hanya semakin mahal, komoditas itu juga langka di pasaran.Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di Pasar Santa Jakarta Selatan, pada Selasa (31/1), banyak pedagang yang tidak lagi menjual Minyakita.Rasiko, salah satu pedagang di pasar tersebut, mengatakan Minyakita mulai langka sejak sebulan terakhir. Ia menuturkan, kalaupun barangnya ada, harga jualnya cukup mahal karena modal beli sudah di atas Rp14 ribu per liter. "Kalau sekarang modalnya sudah naik. Begitu naik (modal), barangnya susah juga," ujanya kepada CNNIndonesia.com.Ia menambahkan salah satu produsen Minyakita, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology sempat memeriksa kondisi ketersediaan Minyakita di Pasar Santa. Namun, pasokan Minyakita disebut tetap tidak ditambah."Kemarin ada kunjungan dari Sinar Mas, yang bikin Minyakita kan Sinar Mas, dia kunjungan ke sini. Cuma kunjungan doang, barangnya (Minyakita) enggak dikirim," ujarnya.Kelangkaan Minyakita juga dikeluhkan pedagang lainnya, Mustafa. Kendati demikian, ia masih menjual beberapa kemasan Minyakita isi dua liter dengan harga Rp32 ribu. Namun, ia tak bisa menjual dengan harga Rp14 ribu per liter karena modal yang dikeluarkan sudah lebih dari itu.Mustafa menjelaskan ia membeli 6 kemasan Minyakita isi 2 liter dari agen seharga Rp180 ribu. Artinya modal satu kemasan Minyakita isi 2 liter adalah Rp30 ribu per liter. Dengan mengambil untung sekitar 10 liter ia menjual Minyakita dengan harga Rp32 ribu-Rp33 ribu per 2 liter.Melihat harga Minyakita tersebut, Mustafa pun mengaku kesal dengan tulisan harga Rp14 ribu yang masih tertera di kemasan Minyakita."Yang saya kesalnya itu tulisan (Rp14 ribu) kok masih ada. Itu kan melanggar. Sekarang belinya aja enggak dapat Rp15 ribu," katanya.Senada, Lina selaku penjual di Pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan mengeluhkan kelangkaan Minyakita dan lonjakan harga komoditas tersebut."Misalkan ada pun kita jualnya mesti Rp15 ribu. Itu pun kalau barangnya ada. Ke sini barangnya enggak ada, di agen juga enggak ada." ujarnya.Karena Minyakita yang langka, Lina pun memilih untuk menjual minyak goreng merek lain seperti Tropicana dan Vipco, meskipun harganya lebih mahal dari Minyakita.Sementara itu di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, beberapa pedagang masih menjual Minyakita seharga Rp16 ribu per liter, di atas HET yang ditetapkan Rp14 ribu per liter.Menurut pedagang, harga jual Rp16 ribu karena harga dari distributor juga naik.Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan kelangkaan Minyakita terjadi akibat realisasi pemenuhan minyak goreng untuk kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/DMO) bulanan turun dari 100,94 persen pada November menjadi 86,31 persen pada Desember 2022.DMO kemudian turun lagi pada Januari 2023 menjadi 71,81 persen dari target pemenuhan bulanan 300 ribu ton."Dampak penurunan DMO mengakibatkan terjadinya penurunan pasokan minyak goreng di masyarakat, sehingga harga minyak goreng rakyat mengalami kenaikan," ujar Zulhas dalam keterangan resmi, Senin (30/11).Sebab itu, Zulhas mengadakan rapat evaluasi kebijakan pendistribusian minyak goreng bersama produsen minyak goreng di Kantor Kementerian Perdagangan.Pada rapat itu, para pelaku usaha ia klaim sepakat untuk menambah pasokan minyak goreng dalam negeri 50 persen, dari 300 ribu ton menjadi 450 ribu ton."Kami akan memastikan pendistribusian dan pemenuhan sesuai harga eceran tertinggi (HET) dalam waktu satu minggu ke depan di seluruh wilayah Indonesia. Kami juga akan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pendistribusian migor, baik kemasan merek Minyakita maupun curah di pasar rakyat maupun ritel modern di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya. **Syafira
Berita Terkait :
- Buwas Heran Harga Beras Masih Mahal Meski Bulog Sudah Operasi Pasar 0
- Buwas Heran Harga Beras Masih Mahal Meski Bulog Sudah Operasi Pasar 0
- Airlangga di Tengah Isu Reshuffle: Soal Politik, Tunggu Hari Rabu 0
- Ibu Hasya Mahasiswa UI: Nyawa Mana yang Bisa Diganti dengan Uang? 0
- Hadiri PUIC, Puan Dorong Peningkatan Harmonisasi Antar Negara Islam 0
