Breaking News
- Rekontruksi Peristiwa Pembunuhan di Kubu, 24 Adegan Kejadiannya
- 15 Kepala Desa Mendapat Piagam Penghargaan, Dari Menteri Desa
- Analisis Harga Pokok Pesanan Dengan Metode Full Costing
- Pj Bupati Kampar Kamsol Jemput Menteri Desa PDTT RI di Bandara Sultan Syahrif Kasim
- Serah Terima Jabatan Kapolsek Logas Tanah Darat di Polres Kuansing.
- Meriahkan HUT RI ke-77, PBSI Apresiasi Polres Inhu dan PSMTI Diturnamen Bulu Tangkis
- Keberhasilan PT Sriboga Marugame Dalam Menerapkan Sistem ABC Pada Masa Pendemi
- Sekda Bengkalis Pimpin Rapat Evaluasi Realisasi Fisik dan Keuangan
- Apical Dumai Bekerjasama dengan RS Graha Yasmin Sosialisasi Kesehatan Paru
- Janda Muda Ditangkap Jual ABG
Sekolah Indonesia di Yangon Jadi Tempat Penampungan WNI Sementara

sekolah-indonesia-di-yangon/liputan
Vokalonline.com - Dilansir dari CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri RI menyatakan telah menjadikan Sekolah Indonesia di Yangon sebagai tempat penampungan sementara terdampak krisis politik akibat kudeta di .Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, mengatakan situasi di Myanmar masih dipandang belum mendesak sampai harus mengevakuasi WNI keluar dari Myanmar.Meski begitu, Judha mengimbau kepada seluruh WNI yang tak memiliki keperluan mendesak di Myanmar untuk segera pulang ke Indonesia.
"KBRI Yangon telah menyiapkan Sekolah Indonesia Yangon sebagai lokasi shelter sementara bagi WNI. Kemlu dan KBRI juga akan membantu pengurusan charter flight jika memang opsi tersebut diminati para WNI," kata Judha melalui pernyataan pada Selasa (16/3).
Judha mengatakan baru saja melakukan pertemuan virtual bersama WNI di Myanmar. Ia mengatakan seluruh WNI dalam kondisi relatif aman."Ada beberapa aksi demo maupun penetapan martial law di lokasi tempat tinggal mereka, namun tidak ada serangan langsung yang ditujukan kepada para WNI," ujar Judha.
Judha mengatakan saat ini masih tersedia penerbangan khusus bagi para warga Indonesia di Myanmar menggunakan maskapai Singapore Airlines (SQ) dan Myanmar Airlines. Sejauh ini, katanya, sudah ada 50 WNI pulang menggunakan relief flight tersebut.
"Kemlu dan KBRI terus memonitor perkembangan terakhir dan telah menyediakan akses hotline untuk membantu para WNI," ucap Judha.
Gerakan pemberontakan sipil terhadap junta militer Myanmar terus meluas di penjuru Myanmar sejak kudeta berlangsung pada 1 Februari lalu. Aparat keamanan pun semakin brutal menanggapi aksi para demonstran.
Sejauh ini, lembaga pemantau hak asasi manusia, Assistance Association for Political Prisoners (AAPP), melaporkan setidaknya total 140 orang telah tewas dalam bentrokan antara demonstran dan aparat.
Pemadaman internet juga berlangsung untuk ketiga kali setelah junta militer menetapkan darurat militer di kota Hlang Tahyar, Yangon, dan Swepyitha pada Minggu (14/3).
Sehari sebelum memutus akses internet, aparat keamanan melakukan penyisiran terhadap pendukung Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) mencari pendukung Aung San Suu Kyi hingga ke kota kecil tempat tinggal Lynn.
(rds/dea)
Berita Terkait :
- China Akan Memberi Bantuan 300 Ribu Dosis Vaksin Corona Bagi Pasukan PBB0
- Hong Kong Akan Menggratiskan Vaksinasi Bagi Pekerja Migran hingga Lansia0
- Iran Ungkap Pangkalan Militer Baru Yang Dipersenjatai Rudal0
- Sri Lanka Larang Burkak dan Tutup Madrasah0
- Laporan Sejumlah Negara Eropa Terkait Vaksin AstraZeneca0

Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments