- Pemkab Meranti Peringati Nuzul Quran di Masjid Agung Darul Ulum
- SMAN 8 Pekanbaru Salurkan 612 Paket Ramadhan Pada Siswa Kurang Mampu, Warga Sekitar dan Panti Asuhan
- Kejaksaan Agung Memeriksa 1 Orang Saksi Terkait Perkara Emas Surabaya
- Kejaksaan Agung Memeriksa 4 Orang Saksi Terkait Perkara Komoditas Timah
- Kejaksaan Agung Memeriksa 2 Orang Saksi Terkait Perkara Impor Gula PT SMIP O
- Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Wilayah Riau Berbagi Takjil kepada Masyarakat
- TAUSIAH QOBLA DZUHUR YANG DISAMPAIKAN UST. DR. H. NURHADI HUSEN, LC., MA
- Kejati Riau Gelar Bazar dan Pasar Murah Ramadhan 1445 H
- BUKA PUASA BERSAMA KEJAKSAAN TINGGI MALUKU
- Sinergi TNI-Polri dan Peran Ayah dalam Acara Silaturahmi dan Buka Puasa HUT Ke-44 Yayasan Kemala Bha
Ukraina Gempur Balik Rusia: Mereka Langkahi Jasad Teman Sendiri
Ukraina menggempur habis-habisan tentara Rusia di Soledar, Donetsk. Tentara Rusia sampai-sampai dilaporkan harus melangkahi jasad teman sendiri ketika berjalan.
Jakarta, VokalOnline.Com - Ukraina menggempur balik tentara Rusia di Soledar, Donetsk. Begitu kuat perlawanan Ukraina, tentara Rusia sampai-sampai dilaporkan harus melangkahi jasad teman sendiri ketika berjalan."Musuh benar-benar harus melangkahi jasad-jasad tentara mereka sendiri ketika menggunakan artileri, sistem MLRS, dan mortar," ujar Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, seperti dikutip Reuters, Selasa (10/1).Reuters melaporkan bahwa awalnya, pasukan Ukraina berhasil memukul mundur pasukan Rusia yang hendak merebut kota tersebut.Namun kemudian, pasukan bayaran Rusia menyerang balik dengan taktik baru. Karena kedua kubu pantang mundur, pertempuran pun kian sengit.Seorang analis militer Ukraina, Oleh Zhdanov, mengakui bahwa kawasan Bakhmut dan Soledar memang merupakan "garis depan perang yang paling intens.""Banyak [pasukan pro-Rusia] yang masih di medan tempur, baik itu yang tewas atau terluka," ucap Zhdanov melalui videonya di YouTube."Mereka terus menyerang secara berkala, tapi yang terluka akhirnya tewas begitu saja di tempat, baik itu karena udara sangat dingin atau kehilangan banyak darah. Tak ada yang menolong atau mengangkut jasad mereka dari medan tempur."Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa para tentara Ukraina di Bakhmut dan Soledar masih bertahan meski pertempuran masih sengit dan kawasan itu sudah hancur lebur.Menurutnya, pertempuran paling sengit pecah di Soledar, di mana sudah tak ada lagi tembok berdiri dan jalanan dipenuhi jasad tentara Rusia."Berkat kegigihan tentara kami di Soledar, kami bisa menambah waktu dan kekuatan untuk Ukraina," tutur Zelensky.Ia tak menjabarkan lebih lanjut "waktu dan kekuatan" yang dimaksud. Namun, para pejabat Ukraina mengungkap bahwa mereka tengah bersiap untuk menghadapi serangan besar terbaru Rusia.Zelensky pun tak tinggal diam. Ia terus menabung bantuan persenjataan dari negara-negara Barat untuk digunakan jika sewaktu-waktu Rusia melancarkan serangan masif.Gayung bersambut, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat juga sudah berjanji bakal memberikan bantuan kendaraan tempur tambahan ke Ukraina.Ukraina ingin memastikan agar mereka tak kehilangan momentum kemenangan. Belakangan, Rusia memang dilaporkan mulai kewalahan menghadapi perlawanan sengit Ukraina.Dalam dua serangan pada malam Tahun Baru lalu saja, Ukraina mengklaim berhasil menewaskan ratusan tentara Rusia. **Syafira
Berita Terkait :
- Minta Nomor HP Petani, Kening Presiden Jokowi Mengkerut Mendengar Laporan Petani Sawit0
- King Pele0
- Italia: 50 Persen Penumpang Pesawat China ke Milan Positif Covid-190
- Duduk Perkara Konflik Kosovo dan Serbia yang Berkobar Lagi 0
- Ramalan Gila Rusia di 2023: Jerman-Prancis Perang, Elon Musk Presiden 0