- Dihadapan Warga IKJR, Alfedri : Sebut Program Yang Sedang Berjalan Butuh Dukungan Semua Pihak
- Selama Menjadi JAM-Pidum, (Alm.) Dr. Fadil Zumhana Telah Menyelesaikan 5161 Perkara Berdasarkan
- Baleho Bacalon Pilkada Di Meranti Terpasang Bebas Belum Ada Aturan Mengatur
- Kunjungi Gereja Kalam Kudus, Polres kep Meranti Gelar Minggu Kasih
- DPR RI Dukung Penuh SU PBB Tetapkan Palestina Sebagai Anggota Tetap
- Resmi Membuka POPDA Kabupaten Siak 2024 Bupati Siak Dukung Atlet Muda Siak Semakin Bersinar
- Tertarik Sejarah dan Budaya Melayu, BEM se-Indonesia Berkunjung ke Kabupaten Siak
- Bhabinkamtibmas Desa Tanah Merah dan Desa Kedabu Rapat Polsek Rangsang Polres Kepulauan Meranti
- Polres Kepulauan Meranti dan Yayasan Fitrah Madani Laksanakan Suling Emas
- Faizul Terpilih Sebagai ketua Dema Stai Nurul hidayah selatpanjang secara aklamasi periode 2023/2024
Lemparan Arhan Bikin Pelatih Vietnam Dihujat Habis-habisan
Jakarta, VokalOnline.Com - Pelatih timnas Vietnam Philippe Troussier dihujat habis-habisan karena tidak mampu mengatasi lemparan ke dalam Pratama Arhan yang berujung gol kemenangan Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (21/3).
Gol Egy Maulana Vikri pada menit ke-52 pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 merupakan gol ketiga Indonesia menghadapi Vietnam asuhan Troussier yang berawal dari lemparan Arhan. Dua gol lainnya terjadi pada semifinal SEA Games 2023.
Sejumlah pemain Vietnam mengaku sudah mempelajari lemparan ke dalam Arhan dan telah memiliki strategi untuk menghadapinya. Namun, tetap saja tim The Golden Stars kebobolan lewat situasi serupa. Sebuah insiden yang membuat Troussier sangat marah di bench Vietnam.
Pelatih veteran Vietnam, Doan Minh Xuong, mengaku kesal Timnas Indonesia bisa menang tipis lewat skema gol lemparan ke dalam. Eks pelatih Vietnam U-20 itu menyebut Troussier tidak belajar dari pengalaman.
"Yang jelas Troussier dan asistennya tidak mengambil pelajaran apapun dari gol yang terjadi di SEA Games. Bahkan dalam gol yang terjadi akibat lemparan ke dalam Pratama Arhan, kami punya Vo Minh Trong dan Phan Tuan Tai. Saya tidak menyalahkan pemain, mereka hanya korban."
"Yang jadi masalah di sini adalah cara perhitungan pelatih. Mengapa mengetahui senjata ampuh Indonesia adalah bola-bola tinggi dan lemparan ke dalam, namun tetap membiarkan Minh Trong, Tuan Tai, dan Bui Tien Dung bermain bertahan? Mengapa bek berpostur tinggi seperti Nguyen Thanh Binh, Nguyen Thanh Chung, dan Vu Van Thanh tidak dimainkan?" ujar Minh Xuong dikutip dari VnExpress.
Sementara pengamat sepak bola Asia Tenggara, Rhysh Rai, bingung dengan cara bertahan Vietnam di kotak penalti yang diterapkan Troussier. Mantan pemain asal Singapura itu menyoroti tiga pemain Vietnam di kotak penalti yang tidak mengawal Egy Maulana, Sandy Walsh, dan Justin Hubner.
"Indonesia memiliki jumlah pemain yang sangat banyak dibandingkan Vietnam di area penalti. Saat Arhan melempar bola, saya tidak mengerti peran tiga pemain Nguyen Hoang Duc, Do Hung Dung dan Nguyen Dinh Bac. Padahal mereka hanya berdiri di posisi tanpa menjaga lawan. Kenapa mereka tidak mundur untuk menjaga lawan," kata Rai.
"Saya tidak tahu bagaimana Troussier mengatur pemain bertahan dalam situasi ini, jadi saya hanya mengatakan apa yang saya lihat," ucap Rai.(fit)**
Berita Terkait :
- Pegolf Dunia Emosional-Tiger Woods Kecelakaan Mobil0
- Pol Espargaro Bersama Marc Marquez0
- Tuan Rumah Atletico Madrid Tumbang 0-1 Melawan Chelsea0
- Barcelona Gagal Menang dalam menghadapi Cadiz0
- Piala Menpora 2021 Di Gelar0