- Tawuran Cemaskan Warga,Polsek Bangko Turunkan Personil Pantau Jembatan Pedamaran
- Salat Tarawih Di Masjid Raya Senapelan, Gubernur Syamsuar: Tak Ada Larangan Buka Bersama Untuk Masya
- Begini Penjelasan BMKG Terkait Hujan Es Di Pekanbaru
- Hujan es landa Kota Pekanbaru
- Hanya Pabrik PT BSS Petalongan Yang Berani Beli TBS Kawasan Hutan di Riau
- 30 Jam Pencarian Nadit 4 Tahun Akhirnya di Temukan
- Setda Rohil Buka Pasar Ramadhan Di Jalan Mawar Bagansiapiapi
- Anianya Kim Han ,Nelayan Sungai Bakau Rohil,Huni Sel Polsek Sinaboi
- Wali Kota Berharap DIC Memberikan Banyak Manfaat Bagi Masyarakat Dumai
- Ketua DPRD Kampar dan Wakil Ketua DPC Gerindra Yusrizal Kampar Buka Balimau Kasai Dusun 1 dan IV
Peru Rusuh, 12 Orang Tewas saat Demonstran Coba Serbu Bandara

Setidaknya 12 orang tewas akibat bentrokan antara aparat dan demonstran yang berupaya menyerbu salah satu bandara di Kota Juliaca, Peru, pada Senin (9/1).
Jakarta, VokalOnline.Com - Setidaknya 12 orang tewas akibat bentrokan antara aparat dan demonstran yang berupaya menyerbu salah satu bandara di Kota Juliaca, Peru, pada Senin (9/1).Seorang pejabat di Rumah Sakit Calos Monge mengatakan bahwa mereka menemukan luka tembak di tubuh para demonstran yang tewas itu.Dengan insiden terbaru ini, total 34 orang tewas dalam demonstrasi akibat krisis politik di Peru dalam beberapa bulan belakangan."Yang terjadi di Peru adalah orang saling bunuh. Saya meminta semuanya tenang," ujar Wali Kota Juliaca, Oscar Caceres, seperti dikutip AFP.Peru memang sudah terjerumus dalam konflik politik berkepanjangan dalam beberapa bulan terakhir. Belakangan, para demonstran meminta Presiden Dina Boluarte mundur.Boluarte sendiri baru dilantik untuk menggantikan Pedro Castillo yang dimakzulkan pada 7 Desember lalu. Ia dilengserkan ketika berupaya membubarkan parlemen dan memerintah berdasarkan dekrit.Aparat langsung menahan Castillo ketika sang mantan presiden dalam perjalanan menuju kedutaan besar Meksiko untuk mencari suaka.Sepeninggal Castillo, Peru masih terus membara. Warga menuntut Boluarte mundur dan menggelar pemilu lebih cepat.Awalnya, Peru seharusnya menggelar pemilu pada 2026. Guna meredam amarah demonstran, Boluarte sempat mengajukan percepatan pemilu menjadi 2024.Meski demikian, para pengunjuk rasa mendesak pemilu digelar sesegera mungkin. Boluarte pun kembali mengajukan usulan untuk mempercepat pemilu menjadi Desember 2023.Tak puas, warga tetap turun ke jalan, menuntut pemilu lebih cepat agar mereka dapat memilih pemimpin yang benar-benar diinginkan rakyat. **Syafira
Berita Terkait :
- Ukraina Gempur Balik Rusia: Mereka Langkahi Jasad Teman Sendiri0
- Minta Nomor HP Petani, Kening Presiden Jokowi Mengkerut Mendengar Laporan Petani Sawit0
- King Pele0
- Italia: 50 Persen Penumpang Pesawat China ke Milan Positif Covid-190
- Duduk Perkara Konflik Kosovo dan Serbia yang Berkobar Lagi 0