Museum Soeharto di TMII Diambil Alih Negara

Publisher Vol/Ivn Hiburan
08 Apr 2021, 13:01:57 WIB
 Museum Soeharto di TMII Diambil Alih Negara

Museum Soeharto di TMII(kumparan.com)


Vokalonline.com -Dilansir Dari CNN Indonesia -- TMII dari Yayasan Harapan Kita yang didirikan oleh mendiang istri Soeharto, Tien Soeharto. Yayasan itu mengelola TMII sejak 1977.

Di atas kawasan wisata seluas 150 hektare ini terdapat 19 museum dibangun di TMII di antaranya, Museum Purna Bhakti Pertiwi, yang kerap disebut Museum Soeharto.

Mengutip dari laman TMII, museum ini dibangun dari gagasan Tien Soeharto sebagai ungkapan rasa syukur dan penghargaan atas peran serta dan dukungan masyarakat Indonesia serta mancanegara kepada bangsa Indonesia.

Hal itu terlihat dari bentuk bangunan yang berbentuk kerucut menyerupai nasi tumpeng yakni menunjukkan rasa syukur dan terima kasih dalam tradisi Jawa.

Proses pembangunan museum ini berlangsung selama 5 tahun yakni mulai dari 1987 hingga 1992 di atas areal seluas 19,73 hektare.

Setelah melewati proses panjang, museum ini akhirnya diresmikan pembukaannya pada 23 Agustus 1993 atau bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-70 mendiang Tien Soeharto.

Secara garis besar museum ini dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yakni bangunan utama, bangunan penunjang dan Tata ruang luar. Bangunan utama terdiri atas satu bangunan kerucut utama dan empat kerucut sedang, berfungsi sebagai ruang pameran.

Bangunan ini terbagi dalam lima ruangan yakni ruang perjuangan, ruang utama, ruang khusus, ruang Asthabrata dan perpustakaan. Bangunan ini menyimpan koleksi benda-benda bukti sejarah perjuangan dan pengabdian Soeharto semasa menjabat sebagai presiden RI.

Termasuk di antaranya cenderamata dari teman dan sahabat, termasuk pemberian PM Kamboja Hun Sen dan PM Malaysia Mahathir Mohamad masing-masing berupa tempat sirih terbuat dari perak.

Pemberian PM Belanda Lubbers berupa patung burung dara terbuat dari perak, Presiden Meksiko Carlos Salinas de Gortari berupa kerajinan perak berbentuk labu, dan Presiden Kazakstan Nursultan Nazarbayev berupa seperangkat piring perak.

Sementara itu di ruangan khusus menyimpan tanda-tanda kehormatan yang pernah diterima Soeharto diantaranya Bintang RI Adipura I yang diberikan pemerintah RI (1968), Bintang Mahaputra Adipurna (1968), dan Bintang Gerilya (1965).

Ada pula tanda kehormatan dari beberapa negara sahabat, dari Uni Emirat Arab, Brunei Darussalam, Singapura, Jepang, dan lain-lain.

Bagian lain dari ruangan ini adalah ajaran dasar-dasar kepemimpinan "Asthabrata" yang divisualisasikan secara artistik dan sistimatis. Ajaran itu dimunculkan dalam adegan wayang sesuai urutan cerita Wahyu Makutha Rama.

Masih di bangunan yang sama terdapat sejumlah karya seni mulai dari koleksi gading yang diukir dengan detail rumit, koleksi patung penari, koleksi ukir kayu bertema Ramayana & Mahabarata, dan koleksi berharga lainnya.

Sementara itu di bagian halaman bangunan juga terdapat sebuah kapal perang KRI Harimau, bukti sejarah perjuangan pembebasan Irian Barat tahun 1962 dan beberapa mobil bersejarah. Termasuk berbagai tanaman langka khas Indonesia.

(nly/fjr)

Berita Terkait :




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment