Prospek Inovasi Teknologi Penangkal Perundungan
Pengumuman EU Social DigiThon 2021, Terpilih Empat Proposal

Publisher Vol/Din Teknologi
20 Nov 2021, 22:49:38 WIB
Prospek Inovasi Teknologi Penangkal Perundungan

Para pemenang UE Social DigiThon 2021 mengikuti konferensi pers yang digelar Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Sabtu, 20 November 2021. (FOTO: Ist)


PEKANBARU (VOKALONLINE.COM)-Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia mengumumkan para pemenang EU Social DigiThon 2021 hari ini, Sabtu, 20 November 2021. Pengumuman dilakukan dalam kesempatan konferensi pers yang digelar secara virtul.

Dewan juri memilih empat pengaju proposal yang dua di antaranya sama-sama menduduki tempat ketiga. Pada posisi pertama adalah Tim SHARE Platform. Kedua diperoleh Tim GOTCHA. Sementara, tempat ketiga didapatkan bersama oleh Tim KINCIR dan Tim SRG.

Tim SHARE Platform mengusung ide pengembangan aplikasi digital untuk melaporkan, menanggapi, dan menyelesaikan kasus perundungan. Sementara, Tim GOTCHA mengajukan ide one-stop solution (satu solusi menyeluruh) yang dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak.

Lalu, Tim KINCIR menawarkan browser extension untuk menyensor konten berbahaya. Sedang, Tim SRG dengan usulan KindBoard, yakni filter keyboard yang memeriksa perundungan digital (cyber bullying) di semua platform. 

Menurut dewan juri, proposal yang luar biasa dari Tim KINCIR dan SRG menempatkan mereka berdua di tempat ketiga secara ex aequo (bersama-sama).

Dengan masing-masing kemenangan itu, empat tim dimaksud memperoleh dukungan dana untuk mewujudkan gagasannya menjadi kenyataan. Pemenang pertama akan menerima dana senilai Rp50 juta, pemenang kedua Rp30 juta dan dua tim di posisi ketiga masingmasing akan menerima Rp20 juta. Selain itu, keempat pemenang juga akan mengikuti program mentoring bersama pakar dari negara Eropa.

Masalah Penting

Diungkapkan juri pula, jumlah proposal yang diterima tahun ini mencerminkan betapa pentingnya masalah ini di Indonesia, yakni mencapai 105 tim pendaftar. Kemudian, dari itu 29 proposal di antaranya dipelajari secara mendalam oleh juri. 

EU Social DigiThon 2021 mengangkat tema 'Mengatasi perundungan secara digital terhadap anak'. Diungkapkan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam HE Vincent Piket, pemilihan tema tahun ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan masalah di seputar perundungan digital pada anak dan mempromosikan solusi yang ditawarkan oleh kaum muda Indonesia.

Sebagai bagian dari rangkaian acara EU4HumanRights untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia Internasional 2021, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia meluncurkan kompetisi EU Social DigiThon pada September 2021. Tahun ini dalam edisi keduanya, EU Social DigiThon 2021 bekerja sama dengan Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI), Indonesian Cybercrime Combat Center (IC4), Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA), dan Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia).

Salah seorang juri, Diena Haryana dari Yayasan SEJIWA mengungkapkan, hampir dua tahun semenjak pandemi, anak-anak termasuk di antara kelompok yang paling terkena dampak, dengan konsekuensi luas untuk kesejahteraan mereka. "Kehidupan sehari-hari semakin bergeser ke ranah online dan walaupun memberikan peluang yang tak terbatas, juga melahirkan bentuk-bentuk kekerasan baru."

Strategi

Lebih lanjut Piket menyampaikan, sejak tahun 2012, Uni Eropa meluncurkan strategi tentang internet yang lebih baik untuk anak-anak. Mereka juga menetapkannya sebagai benchmark (tanda) global untuk perlindungan anak-anak dan remaja di dunia digital. 

Sebagaimana diketahui, pada tahun 2021 Uni Eropa meluncurkan Strategi tentang Hak Anak, untuk melindungi semua anak dengan lebih baik dan membantu mereka memenuhi hak-haknya. Ini dikembangkan untuk anak-anak dan dengan anak-anak. 

"Sebagai bagian dari proses penyusunan, lebih dari sepuluh ribu anak dikonsultasikan untuk memastikan strategi mencerminkan perubahan saat ini di semua aspek kehidupan mereka. Termasuk, dalam penggunaan teknologi digital, gaya hidup dan masalah kesehatan terkait yang diperburuk oleh pandemi," ujar Piket.

"Uni Eropa percaya anak-anak sepatutnya dapat memanfaatkan peluang di ranah digital dan memaksimalkan potensi mereka, yang secara tidak langsung akan mendukung pertumbuhan dan menjamin hak anak," demikian Sang Duta Besar. (din)

Berita Terkait :




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment