- Perdana Afni Z Resmi Mengembalikan Surat ke Partai PDI P Siak
- Media TindakTegasCom Bisa Dilaporkan Terkait ITE, Digunakan LSM Untuk Ujaran Kebencian
- Ketua DPD Golkar Meranti Iskandar Budiman Ambil Formulir Cabup Di DPC PDI-P
- PENETAPAN SATU ORANG TERSANGKA DALAM PERKARA DUGAAN TINDAK PIDANA KORUPSI
- JAM-Pembinaan Dr. Bambang Sugeng Rukmono Berikan Penghargaan Bagi Satker Kejaksaan
- Jaksa Agung ST Burhanuddin: Penyelenggaraan Musrenbang Kejaksaan RI Tahun 2024
- Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Riau Mengikuti Kegiatan Penutupan Musrenbang Kejaksaan RI Tahun 2024
- Pemusnahan Barang Bukti Narkoba Jaringan Internasional, Kapolda Riau : Sikat Habis Kampung Narkoba
- Maju Pilkada Meranti,H.Masrul Kasmy Daftar ke pkb, PDIP dan Demokrat
- Jumat Curhat Polres Meranti di Desa Alai, Kapolres : Terimakasih Untuk Kamtibmas yang Aman Kondusif
Kim Jong Un Bagi-bagi Obat Pribadi untuk Lawan Wabah Misterius
Pemimpin Korut, bagi-bagi obat pribadi untuk melawan wabah misterius di negaranya. (REUTERS/KCNA)
Jakarta, VokalOnline.Com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dilaporkan mendonasikan obat-obatan pribadinya ke masyarakat yang terinfeksi wabah misterius.
Sebagaimana diberitakan media Korut, KCNA, Kim mengirimkan obat-obatan yang dipersiapkan keluarganya untuk masyarakat yang didiagnosis mengalami epidemi enteric akut di Kota Haeju, Provinsi Hwanghae Selatan pada Rabu (15/6).
"Memberikan obat-obatan itu ke Komite Partai di kantor, Sekretaris Jenderal [jabatan Kim Jong Un] meminta obat-obatan itu dikirim ke Komite Partai Kota Haeju dan memastikan komite di sana untuk secara konkret mendata masyarakat yang mengalami kesulitan akibat epidemi, pun memberikan obat-obatan ke mereka secepatnya agar dapat berkontribusi dalam penanganan mereka meski hanya sedikit," demikian laporan dari KCNA.
Selain itu, Kim dikabarkan meminta komite partai untuk mempersiapkan dan mengirimkan obat-obatan yang dibutuhkan dengan sepenuh hati.
Kim juga menekankan perlunya mengatasi epidemi secepat mungkin. Itu bisa dilakukan dengan melakukan karantina suspek, mengonfirmasi kasus lewat penilaian epidemiologi dan tes, pun melakukan sterilisasi di area yang terinfeksi.
Namun, KCNA tidak menjelaskan secara detail epidemi seperti apa yang terjadi di Korut dan berapa banyak yang terinfeksi.
Associated Press melaporkan, beberapa pakar menilai 'epidemi enteric' di Korut dimaksudkan untuk penyakit infeksius seperti tifus, disentri, dan kolera.
enilaian ini muncul mengingat Korut seringkali mengalami wabah penyakit tersebut di negaranya.
"Wabah campak atau tifus bukanlah penyakit langka di Korea Utara. Saya pikir benar bahwa muncul penyebaran penyakit infeksius di sana, tetapi Korut menggunakan [wabah] itu untuk menekankan Kim peduli dengan warganya," kata Ahn Kyung Su, kepala situs DPRKHEALTH.ORG, sebuah situs yang berfokus pada isu kesehatan di Korut.
"Jadi ini [pemberian obat] lebih kepada pesan politik ketimbang medis," lanjutnya. Di sisi lain, informasi ini muncul sebulan setelah Korut melaporkan kenaikan kasus demam. Kenaikan tersebut terjadi tak lama setelah Kim mengumumkan negaranya mendeteksi kasus Covid-19.
Sejak itu, Korut kerap memberikan jumlah kasus 'demam misterius'. Namun, pemerintah tak merinci apa penyebab kasus tersebut, pun memberikan detail berapa banyak dari kasus itu yang merupakan infeksi virus corona.
Walaupun begitu, badan mata-mata Korea Selatan mengatakan "sejumlah besar" kasus demam itu termasuk pasien dengan penyakit seperti campak, tifus dan pertusis.**vol/jn
Berita Terkait :
- Jaksa Agung dan Kemenkeu Buat Kerja Sama Berantas Pencucian Uang0
- Pj Bupati Kampar Tinjau RSUD Bangkinang 0
- Mobil Listrik Bukan Satu-Satunya Cara Untuk Penuhi Target Emisi CO20
- ISWAMI Berperan Dalam Kokohkan Hubungan Indonesia-Malaysia0
- Temui Gubernur Melaka, Gubri Bahas RoRo Dumai-Melaka0