- Warga Minas Jaya Tumpah Ruah Hadiri Kampanye Dialogis Cabup Siak Irving Kahar
- DPRD Inhu Umumkan Penetapan 8 Fraksi, Ini Nama-namanya
- Pjs Bupati Siak Ajak ASN Netral dan Jaga Kamtibmas di Pilkada 2024
- Sekda Siak Minta HUT Perak Siak ke-25 Disiapkan Lebih Meriah
- Ciptakan Pilkada Damai, Pjs Bupati Siak Coffe Morning bersama Forkopimda
- Kampanye di Perawang, Warga Dukung Rencana Cabup Irving Jalur Dua Jalan Menuju Feri
- Banjir,BAZNAS Salurkan Bantuan Sembako, Plt Bupati Rohil,H.Sulaiman Turut Hadir
- Terima Kunjungan Ketua Pengadilan Agama Selatpanjang, Kapolres ajak sukseskan Pilkada & Netralitas
- KEPALA KEJAKSAAN TINGGI MALUKU MENERIMA KUNJUNGAN KERJA DAN SILATURAHMI DANLANTAMAL IX AMBON
- Testing Calon Anggota PWI Riau, Plt Ketua Dheni Kurnia: Tetap Digelar 20 Oktober
Pengungsi Rohingnya Bayar Rp15 Juta buat Diselundupkan ke Indonesia
Jakarta, VokalOnline.Com - Pengungsi Rohingnya mengaku membayar US$1.000 atau sekitar Rp15,5 juta untuk bisa diselundupkan dari Myanmar ke Indonesia.
Hal itu diketahui dari pengakuan sejumlah pengungsi Rohingya yang tertangkap polisi Bangladesh. Mereka menggunakan jasa penyelundup manusia untuk bisa kabur dari kamp.
"Sejumlah pengungsi Rohingya yang ditahan polisi Bangladesh memberi tahu AFP mereka telah membayar masing-masing sekitar US$1.000 kepada penyelundup manusia untuk perjalanan menggunakan perahu ke Indonesia," dikutip dari AFP, Sabtu (25/11).
Meski sudah membayar mahal, para pengungsi Rohingya gagal kabur ke Indonesia. Polisi Bangladesh menangkap mereka saat hendak berlayar dari Teknaf, pelabuhan kecil di perbatasan Myanmar-Bangladesh.
Polisi Bangladesh menghentikan 58 orang pengungsi Rohingya pada Jumat (24/11) malam. Mereka hendak diselundupkan ke Indonesia oleh dua orang warga Bangladesh.
"Di antara mereka ada sembilan orang laki-laki, 16 orang perempuan, dan 33 anak-anak. Kami menahan dua penyelundup manusia yang diduga menuntun mereka," kata Kepala Kepolisian Teknaf Osman Goni.
Sebelumnya, gelombang pengungsi Rohingya terus berdatangan ke Indonesia. Ada sekitar 1.000 orang pengungsi yang datang ke Aceh dalam dua pekan terakhir.
Penolakan dari warga lokal mulai bermunculan. Salah satunya penolakan warga di Ujung Kareung, Sabang terhadap kedatangan ratusan pengungsi Rohingya di pantai.
"Pemerintah daerah sedang menunggu kebijakan pemerintah pusat karena sudah beberapa kali meeting melalui zoom, namun belum ada kepastian," ucap Penjabat Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto di Pidie, Rabu (23/11), dikutip dari Antara.(fit)**
Berita Terkait :
- Komite Arab-Islam Bakal Desak Gencatan Senjata Permanen Israel-Hamas0
- Putin Soal Gencatan Senjata Israel-Hamas: Langkah yang Benar0
- PM Saudi Pangeran MbS Serukan Dunia Boikot Senjata ke Israel0
- Menhan AS Lloyd dan Prabowo Teken Kerja Sama Pertahanan0
- Media Asing Soroti Kunjungan Jokowi ke AS Terkait Kerja Sama Mineral0